Jikapenyebab kerusakan daerah aliran sungai dibiarkan, kata Toto, "Itu sangat berpotensi menjadi bencana." Dari tahun ke tahun, menurut Totok, warna air sungai di hulu Ciliwung semakin keruh. Hal itu terjadi lantaran tanah yang tergerus air langsung masuk ke sungai. Di sungai, tanah yang larut dalam air mengendap menjadi sedimentasi. JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan penanganan enam lokasi rawan banjir di Sungai Ciliwung untuk mengatasi genangan yang kerap melanda Ibu Kota ketika curah hujan tinggi. "Enam lokasi prioritas penanganan yakni Kelurahan Cililitan dan Cawang di Kramat Jati, Kelurahan Rawajati dan Pengadegan di Pancoran, Kelurahan Kampung Melayu dan Bidara Cina di Jatinegara," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin 8/5/2023. Heru menyatakan, prioritas penanganan dan lokasi titik rawan banjir di Sungai Ciliwung berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane BBWSCC Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR yang kini sedang melakukan pembebasan lahan. Dia menambahkan, ada beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pembebasan lahan, yakni warga kehilangan surat tanah, sehingga diarahkan untuk membuat surat pengakuan hak SPH untuk kepemilikan tanah yang belum bersertifikat. Adapun warga yang terkena pembebasan tanah juga wajib melaporkan ke pihak kepolisian agar bisa segera diproses sesuai landasan hukum yang berlaku. "Ada lagi permasalahan luas di Pajak Bumi dan Bangunan PBB tetapi yang tercantum di lapangan lebih besar itu pun ada surat yang hilang," tambahnya. Untuk menangani hal itu, menurut Heru, pihaknya mendahulukan permasalahan yang lebih mudah terlebih dahulu dalam waktu dekat. Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air SDA Yusmada Faizal memastikan pihaknya akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan Badan Pertanahan Nasional BPN dan BBWSCC. "Persoalan-persoalan tersebut tadi sudah disampaikan dan ini sedang berproses untuk diselesaikan," ujar Yusmada saat mendampingi Heru. Yusmada menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sekitar Rp470 miliaran untuk penanganan pembebasan lahan. "Kita minta kalau persyaratan administrasi sudah terpenuhi ya kita bayar. Anggaran kan sudah siap sampai akhir tahun," tutupnya. Seorang warga RW 07 Kelurahan Rawajati, Pancoran bernama Sari menyatakan sejumlah warga telah menerima bayaran ganti rugi yang terbilang di atas Nilai Jual Objek Pajak NJOP yakni sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta per meter. "Total 62 bidang tanah terdiri dari 43 bidang sudah bersertifikat, satu tanah wakaf dan 18 non sertifikat," ujar Sari. Dia merinci, ada 42 rumah yang sudah bersertifikat dan sudah dibayar ganti ruginya. Kemudian, satu rumah bersertifikat dan 18 rumah belum bersertifikat yang sedang diperjuangkan mengenai ganti rugi pembebasan lahan. sumber Antara Jakarta- Erosi di hulu Sungai Ciliwung di kawasan Bogor, Jawa Barat membuat dampak banjir yang terjadi di wilayah Jakarta semakin parah. "Erosi di hulu sangat parah, bisa terlihat dari lumpur yang masuk ke rumah warga sangat tebal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Musyawardana di Jakarta, Jumat (21/11
Penyebab Banjir di Daerah Jakarta Banjir terjadi di daerah Jakarta yang dialiri sungai Ciliwung setiap tahunnya. Penyebab banjir ini adalah akibat dari kebocoran tanggul, alih fungsi lahan, dan kurangnya perawatan sungai Ciliwung. Sebagai daerah yang padat penduduk, Jakarta juga banyak memiliki permukiman yang dibangun di atas sungai. Kondisi ini membuat sungai Ciliwung sulit untuk menampung air hujan yang turun dengan deras. Selain itu, pembangunan di atas sungai Ciliwung juga membuat aliran air tidak lancar, sehingga air hujan mudah meluap dan menyebabkan banjir. Tanggul yang Bocor Tanggul yang bocor juga menjadi penyebab banjir di daerah Jakarta. Tanggul yang bocor bisa terjadi karena usia tanggul yang sudah tua atau karena tanggul tersebut tidak dirawat dengan baik. Jika tanggul bocor, maka air akan mudah masuk ke permukiman penduduk dan menyebabkan banjir. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah harus memperbaiki tanggul yang bocor dan melakukan perawatan rutin pada tanggul yang sudah ada. Selain itu, pemerintah juga harus membangun tanggul baru di daerah yang membutuhkan agar banjir tidak terjadi lagi di daerah Jakarta. Alih Fungsi Lahan Alih fungsi lahan juga menjadi penyebab banjir di daerah Jakarta. Alih fungsi lahan yang terjadi di daerah Jakarta biasanya adalah dari lahan pertanian atau lahan hijau menjadi lahan perumahan atau perkantoran. Alih fungsi lahan ini membuat daerah Jakarta semakin padat dan kurangnya lahan terbuka yang dapat menyerap air hujan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah harus mengontrol dan membatasi alih fungsi lahan. Pemerintah juga harus membangun taman kota atau lahan hijau lainnya agar daerah Jakarta tetap memiliki lahan terbuka yang dapat menyerap air hujan. Perawatan Sungai Ciliwung Kurangnya perawatan sungai Ciliwung juga menjadi penyebab banjir di daerah Jakarta. Sungai Ciliwung yang tidak dirawat dengan baik akan membuat aliran air tidak lancar dan mudah meluap saat terjadi hujan deras. Pemerintah harus melakukan perawatan rutin pada sungai Ciliwung agar aliran air tidak terhambat dan mudah menampung air hujan yang turun. Selain itu, pemerintah juga harus membangun tanggul baru di daerah yang membutuhkan agar banjir tidak terjadi lagi di daerah Jakarta. Kesimpulan Banjir yang sering terjadi di daerah Jakarta yang dialiri sungai Ciliwung disebabkan oleh beberapa faktor seperti kebocoran tanggul, alih fungsi lahan, dan kurangnya perawatan sungai Ciliwung. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah harus memperbaiki tanggul yang bocor, mengontrol alih fungsi lahan, dan melakukan perawatan rutin pada sungai Ciliwung. Dengan begitu, banjir di daerah Jakarta dapat diatasi dan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. 2022-12-30
Sebanyak 17 wilayah rukun warga (RW) di Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi akibat luapan Sungai Ciliwung, Selasa (19/5/2020) pagi. "Jumlah pengungsi mencapai 128 jiwa yang tergabung dalam 38 kepala keluarga (KK)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohammad Insaf.
Banjir yang sering terjadi di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur akibat luapan DAS Ciliwung berdampak negativ pada kegiatan sosial ekonomi serta aktivitas masyarakat. Unit Pengelola Penyelidikan Pengukuran dan Pengujian UPPP Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas untuk mengenalisis dan memodelkan genangan banjir PENDAHULUAN Banjir adalah kondisi di mana air meluap dari aliran sungai, dan meluas ke daerah-daerah sekitarnya Bansal et al., 2022; Rakuasa et al., 2022. Eldi, 2020 berpendapat bahwa bencana banjir bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti hujan lebat yang berkepanjangan, curah hujan yang tinggi, atau adanya kerusakan pada infrastruktur drainase dan sungai. Banjir dapat menyebabkan kerusakan pada properti, infrastruktur, dan lingkungan, serta dapat mengancam keselamatan dan kesehatan manusia Rakuasa et al., 2023. Banjir juga sangat berdampak negativ pada ekonomi yang signifikan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Rakuasa & Latue, 2023. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan banjir sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampaknya. Figures - uploaded by Nadhi SugandhiAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Nadhi SugandhiContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1685 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online Pemodelan Spasial Limpasan Genangan Banjir dari DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru dan Kel. Bidara Cina DKI Jakarta Nadhi Sugandhi1, Heinrich Rakuasa2, Zainudin3, Wulan Abdul Wahab4, Kamiludin5, Ahmad Jaelani6, Ramdhani7, Muhamad Rinaldi8 1,2,3,4,5,6,7,8Unit Pengelola, Penyelidikan, Pengukuran dan Pengujian UP4, Dinas Sumber Daya Air, DKI Jakarta E-mail heinrichrakuasa14 Article History Received 16 Maret 2023 Revised 29 Maret 2023 Accepted 30 Maret 2023 Abstract Banjir yang sering terjadi di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur akibat luapan DAS Ciliwung berdampak negativ pada kegiatan sosial ekonomi serta aktivitas masyarakat. Unit Pengelola Penyelidikan Pengukuran dan Pengujian UPPP Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas untuk mengenalisis dan memodelkan genangan banjir yang terjadi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memodelkan secara spasial limpasan genangan banjir dari DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru dan Kel. Bidara Cina DKI Jakarta. Variabel yang digunakan diantaranya kemiringan lereng, indeks kekasaran permukaan yang diperoleh dari hasil foto udara. Hasil pemodelan menunjukan bahwa limpasan genangan banjir dari DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur yang terjadi dengan ketinggian hingga 1 meter memiliki luasan sebesar 39, 51 ha. Pada umumnya daerah yang tergenang banjir adalah daerah yang dekat dengan sungan dan terdiri dari tutupan lahan lahan terbuka, jalan serta permukiman. Hasil prediksi bangunan yang terdampak banjir di Kel. Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan berjumlah 793 unit bangunan dan 1096 unit bangunan di Kel. Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur Keywords Banjir, DAS Ciliwung, Sistim Informasi Geografis PENDAHULUAN Banjir adalah kondisi di mana air meluap dari aliran sungai, dan meluas ke daerah-daerah sekitarnya Bansal et al., 2022; Rakuasa et al., 2022. Eldi, 2020 berpendapat bahwa bencana banjir bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti hujan lebat yang berkepanjangan, curah hujan yang tinggi, atau adanya kerusakan pada infrastruktur drainase dan sungai. Banjir dapat menyebabkan kerusakan pada properti, infrastruktur, dan lingkungan, serta dapat mengancam keselamatan dan kesehatan manusia Rakuasa et al., 2023. Banjir juga sangat berdampak negativ pada ekonomi yang signifikan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Rakuasa & Latue, 2023. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan banjir sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampaknya. 1686 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online DAS Ciliwung Daerah Aliran Sungai Ciliwung merupakan salah satu daerah aliran sungai yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Banjir di daerah sekitar DAS Ciliwung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya curah hujan yang tinggi, perubahan tata guna lahan, penebangan hutan, peningkatan permukaan air laut dan kapasitas saluran air yang tidak mencukupi Permatasari et al., 2017. Menurut Tambunan, 2017, wilayah DAS Ciliwung merupakan wilayah yang rentan terhadap banjir karena memiliki curah hujan yang tinggi terutama pada musim penghujan. Hujan yang lebat dan terus menerus dapat membuat air sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Pembangunan permukiman, industri, dan pertanian yang tidak terkendali dapat mengubah tata guna lahan di wilayah DAS Ciliwung dan mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air hujan. Hal ini dapat menyebabkan aliran air hujan mengalir dengan cepat ke sungai dan meningkatkan risiko banjir Taufik et al., 2022. Menurut Rakuasa et al., 2022, hutan memiliki peran penting dalam menjaga kesetimbangan ekosistem, termasuk dalam mengatur aliran air. Penebangan hutan secara besar-besaran di wilayah DAS Ciliwung dapat mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap air hujan dan mengatur aliran air, sehingga meningkatkan risiko banjir Abighail et al., 2022. Menurut Abighail et al., 2022, wilayah DAS Ciliwung berada di dekat pantai, dan peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim dapat menyebabkan air sungai naik dan membanjiri daerah sekitarnya. Tambunan, 2017, menambahkan bahwa kapasitas saluran air di wilayah DAS Ciliwung tidak mencukupi untuk menampung debit air yang tinggi pada saat terjadi hujan lebat. Hal ini dapat menyebabkan air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Sistem Informasi Geografis SIG dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi banjir di DAS Ciliwung. Menurut Rakuasa et., 2022, SIG dapat membantu dalam pemetaan wilayah DAS Ciliwung secara rinci, dengan menunjukkan kontur, bentang alam, hutan, dan sungai. Dengan pemetaan yang akurat ini, pemerintah dapat memetakan wilayah mana yang paling rentan terhadap banjir. Hasibuan, 2017, SIG dapat digunakan untuk menganalisis hidrologi DAS Ciliwung, seperti debit sungai, curah hujan, dan evapotranspirasi. Data ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pola aliran air di wilayah tersebut dan membantu dalam perencanaan pengendalian banjir. Abighail et al., 2022, menambahkan bahwa SIG dapat membantu dalam merencanakan infrastruktur pengendalian banjir yang tepat. Misalnya, SIG dapat memperkirakan wilayah mana yang harus diberi prioritas untuk pembangunan tanggul, bendungan, dan sistem drainase. SIG dapat membantu dalam peringatan dini banjir. Dengan SIG, dapat dilakukan pemantauan kondisi cuaca dan hidrologi secara real-time dan mengambil tindakan yang cepat dalam menanggulangi banjir Taufik et al., 2022. Menurut Puslittanak Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat., 2004, SIG dapat membantu dalam mengevaluasi dampak banjir pada wilayah DAS Ciliwung, seperti kerusakan infrastruktur, tanaman, dan lingkungan. Data ini dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam upaya pemulihan setelah banjir. Menurut Rakuasa et al., 2023, dengan menggunakan SIG, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam meminimalkan risiko banjir di wilayah DAS Ciliwung dan memperkuat kapasitas untuk menghadapi banjir yang lebih parah di masa depan. Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bertujuan untuk memodelkan secara spasial limpasan genangan banjir dari DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru dan Kel. Bidara Cina DKI Jakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilakukan di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data batas administrasi yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial BIG, data foto udara dan LIDAR yang peroleh dari 1687 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online hasil survei lapangan menggunakan Drone DJI- Zenmuse L1 LiDAR yang memiliki sensor pts/s, 450 m laser range 80% reflectivity, RGB Sensor 20 MP 1”CMOS Integrated, 5cm vertical accuracy / 10 cm horizontal accuracy, IP44 weather & dust proof, Point Cloud Liveview, GNSS, IMU, RGB Data Fusion. Software yang digunakan diantaranya DJI Tera dan Arc GIS. Variabel yang digunakan diantaranya kemiringan lereng, indeks kekasaran permukaan yang diperoleh dari tutupan lahan, ketinggian genangan banjir. Pengolahan dan analisis data dalam kegiatan ini terdiri dari analisis kemiringan lereng, digitasi tutupan lahan dan pemodelan banjir. Pemodelan spasial dalam penelitian ini menggunakan analisis Fload Inundation yang merupakan modifikasi dari metode Tsunami Inundation yang dikembangkan Berryman, 2006 yang sebelumnya telah digunakan oleh Rakuasa et al., 2023 berdasarkan perhitungan kehilangan ketinggian banjir per 1 m jarak ketinggian genangan berdasarkan nilai jarak terhadap lereng dan kekasaran permukaan. Perhitungan matematis dapat dilihat pada rumus dibawah ini  󰇧  󰇨 Dimana H loos Kehilangan ketinggian banjir per 1 m jarak inundasi n Koefisien kekasaran permukaan Ho Ketinggian genangan dari sungai & saluran m S Besarnya lereng permukaan derajat Parameter ketinggian genangan banjir sungai dan saluran di DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur mengacu pada ketingian genangan pada tanggal 27 Februari 2023. Parameter kemiringan lereng dihasilkan dari pengolahan data DEM LIDAR dan nilai koefisien kekasaran permukaan dihasilkan dari data tutupan lahan yang dimodifikasi berdasarkan penelian Rakuasa et al., 2023 pada tabel 1. Tabel 1. Koefisien Kekasaran Berdasarkan Jenis Tutupan Lahan Nilai Koefisien Kekasaran Permukiman/LahanTerbangun Sumber Rakuasa et al., 2023 Analisis data dimulai dari analisis kemiringan lereng derajad menggunakan data DEM yang kemudian dikonversi nilai derajat ke radian. Data kemiringan lereng kemudian di overlay dengan data koefisien kekasaran permukaan, dan ketinggian banjir, kemudian dilakukan perhitungan Hloos dan perhitungan Inundasi Cost Distance, hasil perhitungan tersebut menghasilkan estimasi area Inundasi Cost Distance yang kemudian dilakukan analisis menggunakan Fuzzy Membership ketinggian Inundasi untuk menghasilkan limpasan genangan banjir. Hasil pemodelan genangan banjir tersebut kemudian dioverlay dengan dengan data shp bangunan untuk menghasilkan bangunan terdampak banjir. Selengkapnya alur kerja dapat dilihat pada Gambar 1. 1688 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online Gambar 1. Alur Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN Limpasan genangan banjir adalah fenomena yang terjadi ketika air banjir meluap dari sungai, danau, atau saluran air yang melebihi kapasitasnya dan menyebabkan air meluap ke daerah sekitarnya Haryani et al., 2012. Ketika air banjir tidak dapat meresap ke dalam tanah atau dibawa oleh aliran air yang lebih besar, maka air akan menumpuk dan membentuk genangan air yang bisa mencapai beberapa meter bahkan bisa menutupi jalan raya atau permukiman. Limpasan genangan banjir dapat menyebabkan kerusakan pada properti, kendaraan, serta mengancam keselamatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya limpahan genangan banjir, terutama pada musim hujan. Hasil pemodelan genangan banjir di DKI Jakarta diharapkan dapat memberikan manfaat untuk perencanaan pembangunan, penanganan bencana, peningkatan kesiapsiagaan, pengembangan sistem peringatan dini dan mengevaluasi dampak perubahan lingkungan Hasil pemodelan menunjukan bahwa limpasan genangan banjir dari DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur yang terjadi dengan ketinggian hingga 1 meter memiliki luasan sebesar 39, 51 ha. Pada umumnya daerah yang tergenang banjir adalah daerah yang dekat dengan sungan dan terdiri dari tutupan lahan lahan terbuka, jalan serta permukiman. 1689 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online Gambar 2. Peta Model Genangan Banjir 1690 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online Gambar 3. Bangunan Terdampak Banjir Hasil prediksi bangunan yang terdampak banjir di Kel. Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan berjumlah 793 unit bangunan dan 1096 unit bangunan di Kel. Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Bangunan yang terdampak banjir adalah bangunan-bangunan yang terletak di daerah yang rawan banjir, terutama pada saat musim hujan atau ketika terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi. Beberapa jenis bangunan yang umumnya terdampak banjir diantaranya yaitu rumah-rumah tinggal di daerah dataran rendah atau daerah aliran sungai., 1691 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online bangunan-bangunan komersial seperti toko, restoran, dan pusat perbelanjaan yang terletak di daerah yang sama dengan rumah-rumah tinggal, bangunan industri seperti pabrik dan gudang yang terletak di dekat sungai atau daerah aliran air dan bangunan-bangunan pemerintah seperti kantor, sekolah, dan rumah sakit yang terletak di daerah yang sama dengan rumah-rumah tinggal. Ketika banjir terjadi, bangunan-bangunan tersebut bisa mengalami kerusakan yang cukup parah, seperti rusaknya dinding, atap, dan bahkan struktur bangunan yang mendasar. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk membangun bangunan yang tahan banjir dan mempertimbangkan faktor-faktor risiko banjir sebelum membangun atau membeli sebuah properti. Prediksi dan pemetaan bangunan terdampak banjir memiliki beberapa manfaat, di antaranya yaitu membantu dalam perencanaan mitigasi banjir, mengidentifikasi risiko dan kerentanan, membantu dalam pengambilan keputusan, menyediakan data untuk perencanaan tanggap darurat, dan menyediakan informasi bagi masyarakat. Secara keseluruhan, pemetaan bangunan terdampak banjir dapat membantu dalam pengurangan risiko dan kerentanan terhadap banjir, serta memberikan panduan yang lebih baik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan mitigasi banjir. Berikut ini beberapa upaya umum yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mencegah banjir diantaranya; pembangunan infrastruktur pengendali banjir, meningkatan kapasitas resapan air, pengaturan tata guna lahan yang tepat dapat membantu mencegah banjir, mengedukasi masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan benar, dan membuangnya pada tempat yang sesuai untuk mencegah saluran air tersumbat, mengajarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, kanal, dan selokan. Pemerintah dapat menyediakan alat pelindung banjir seperti sandbag dan pompa air kepada masyarakat. Pemerintah dapat meningkatkan sistem peringatan dini dengan menggunakan teknologi modern seperti SMS, notifikasi push, dan aplikasi seluler. Ini dapat membantu masyarakat untuk mempersiapkan diri sebelum terjadinya banjir dan menghindari risiko bahaya. Tentunya masih banyak upaya lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mencegah banjir. Namun, upaya di atas dapat menjadi dasar untuk memulai penanganan banjir di DKI Jakarta. KESIMPULAN Hasil pemodelan menunjukan bahwa limpasan genangan banjir dari DAS Ciliwung di Kel. Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur yang terjadi dengan ketinggian hingga 1 meter memiliki luasan sebesar 39, 51 ha. Pada umumnya daerah yang tergenang banjir adalah daerah yang dekat dengan sungan dan terdiri dari tutupan lahan lahan terbuka, jalan serta permukiman. Hasil prediksi bangunan yang terdampak banjir di Kel. Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan berjumlah 793 unit bangunan dan 1096 unit bangunan di Kel. Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur DAFTAR REFERENSI Abighail, S. H., Kridasantausa, I., Farid, M., & Moe, I. R. 2022. Pemodelan banjir akibat perubahan tata guna lahan di daerah aliran sungai Ciliwung. J. Tek. Sipil, 291, 61–68. Bansal, N., Mukherjee, M., & Gairola, A. 2022. Evaluating urban flood hazard index UFHI of Dehradun city using GIS and multi-criteria decision analysis. Modeling Earth Systems and Environment, 83, 4051–4064. Eldi, E. 2020. Analisis Penyebab Banjir di DKI. Jurnal Inovasi Penelitian, 16, 1057–1064. Haryani, N. S., Zubaidah, A., Dirgahayu, D., Yulianto, H. F., & Pasaribu, J. 2012. Model Bahaya 1692 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 …………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISSN 2810-0581 online Banjir Menggunakan Data Penginderaan Jauh Di Kabupaten Sampang Flood Hazard Model Using Remote Sensing Data In Sampang District. Jurnal Penginderaan Jauh Dan Pengolahan Data Citra Digital, 91. Permatasari, P. A., Setiawan, Y., Khairiah, R. N., & Effendi, H. 2017. The effect of land use change on water quality A case study in Ciliwung Watershed. {IOP} Conference Series Earth and Environmental Science, 54, 12026. Puslittanak Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004. Laporan Akhir Pengkajian Potensi Bencana Kekeringan, Banjir dan Longsor di Kawasan Satuan Wilayah SungaiCitarum-Ciliwung, Jawa Barat Bagian Barat Berbasis Sistem Informasi Geografi. Rakuasa, H., Helwend, J. K., & Sihasale, D. A. 2022. Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis. Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 192, 73–82. Rakuasa, H., Wahab, W. A., Kamiludin, K., Jaelani, A., Ramdhani, R., & Rinaldi, M. 2023. Pemetaan Genangan Banjir di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan oleh Unit Pengelola, Penyelidikan, Pengukuran dan Pengujian UP4 Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 32, 288–295. Rakuasa, H., & Latue, P. C. 2023. ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BANJIR DI DAS WAE HERU, KOTA AMBON. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 101, 75–82. Rakuasa, H., Sihasale, Mehdila, P. W. 2022. Analisis Spasial Tingkat Kerawanan Banjir di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing JGRS, 32, 60–69. Rakuasa, H., Somae, G, Latue P. C. 2023. Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Desa Batumerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon Menggunakan Sistim Informasi Geografis. ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 24, 1642–1653. Ratna Sari Hasibuan. 2017. KAJIAN KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG. Jurnal Nusa Sylva, 172, 91–100. Tambunan, M. P. 2017. The pattern of spatial flood disaster region in {DKI} Jakarta. {IOP} Conference Series Earth and Environmental Science, 561, 12014. Taufik, S. R., Yatrib, M., Harman, A. N., Kesuma, T. N. A., Saputra, D., & Kusuma, M. S. B. 2022. Assasment of flood hazard reduction in DKI Jakarta Bendungan Hilir Village. IOP Conference Series Earth and Environmental Science, 9891, 012018. ... Analisis TWI akan menunjukkan daerah dengan kemiringan yang lebih landai dan kelembaban yang lebih tinggi, yang dapat menjadi tanda-tanda bahwa daerah tersebut rawan banjir. Berhanu & Bisrat, 2018, Menambahkan bahwa dengan mengetahui daerah yang rawan banjir, pengembangan wilayah dapat dipertimbangkan dengan lebih cermat Sugandhi et al., 2023. TWI dapat membantu menentukan lokasi yang lebih aman untuk pengembangan infrastruktur dan perumahan, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian akibat banjir. ...Kecamatan Siwalalat sering dilamda banjir di musim hujan. Banjir yang sering terjadi Kecamatan Siwalalat diakibatkan oleh luapan sungai Wayaiya, sungai Waidala, sungai Fos, dan sungai Abuleta yang diduga imbas dari pembalakan liar di daerah hulu sungai. Penelitian menggunakan data DEMNAS dan analisis menggunakan metode Topographic Wetness Index. Hasil analisis potensi genangan dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas potensi rendah dengan luas ha, kelas sedang seluas ha, dan kelas potensi tinggi seluas ha serta diprediksi seluas 130,21 ha permukiman terdampak banjir. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi refrensi bagi pemerintah serta masyarakat dalam penanganan banjir kedepan guna meminimalisir dampk yang sumber daya manusia SDM dibidang geospasial tentunya berdampak pada kinerja dari Unit Pengelola, Penyelidikan, Pengukuran dan Pengujian UPPP Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta oleh karena itu peningkatan SDM dibidang geospasial perlu ditingkatkan dengan melakukan pelatihan-pelatihan atau workshop dibidang geospasial. Para Pimpinan Unit Pengelola, Penyelidikan, Pengukuran dan Pengujian UP4 Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan dan memberdayakan sumber daya manusia yang ada untuk dapat menguasai perangkat keras hadware dan perangkat lunak software Geospasial/ GIS untuk dapat mempermudah pekerjaan di kantor. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pelatihan-pelatihan Geospasial atau Geographic Information System GIS dengan mendatangkan para ahli GIS dari bidang akademik maupun swasta. Ditahun 2022 UP4 Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta bekerjasama dengan PT. Halo Indah Permai untuk melatih para staf di UP4 pada bidang pengolahan data GNSS subsidence, dan pengolahan data Lidar. Kegiatan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para staf UP4 SDA Jakarta dibidang geospasial, terkhususnya dibidang pengoperasian drone dan pengolahan data drone LIDAR untuk pemodelan daerah rawan banjir di DKI Jakarta. Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ini dinilai sangat menarik. Hal ini tampak dari sikap dan respon peserta selama mengikuti pelatihan yang tidak merasa jenuh dan selalu termotivasi untuk belajar, harapannya setelah kegiatan workshop ini, semua peserta dapat melakukan pemodelan genangan banjir menggunakan data LIDAR di sungai-sungai di DKI Jakarta. Heinrich Markov RakuasaJoseba Kristina HelwendDaniel Anthoni SihasaleBencana banjir terjadi hampir setiap tahun di Kota Ambon dan mengingat besarnya dampak dan jumlah korban yang dapat ditimbulkan maka pemetaan daerah rawan banjir merupakan dasar untuk memberikan informasi tentang strategi mitigasi risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kawasan rawan banjir dan juga memprediksi kawasan permukiman yang berada di kawasan rawan banjir di Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan metode Multicriteria Evaluation MCE bagi pengambil keputusan dalam menentukan bobot dan metode yang sesuai serta menggunakan Weighted Linear Combination WLC dalam menganalisis daerah rawan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Teluk Ambon memiliki wilayah terluas pada setiap kelas kerawanan banjir di Kota Ambon dibandingkan dengan kecamatan lainnya, hal ini dikarenakan kecamatan tersebut merupakan yang terbesar di Kota Ambon. Sedangkan luas lahan pemukiman yang tersebar pada kawasan kelas kerawanan tinggi memiliki persentase luas paling besar yaitu ha. Sebaran permukiman pada kelas kerawanan sedang seluas ha yang tersebar di lima kecamatan di Kota Ambon. Sedangkan kawasan terbangun yang berada pada tingkat kerawanan sedang adalah 0,39 ha. Salah satu bentuk antisipasi dan mitigasi bencana banjir adalah dengan memperkirakan seberapa luas lahan terbangun pada kawasan rawan banjir untuk meminimalkan kerugian, baik korban jiwa maupun kerusakan fisikSalah satu variabel berubah yang dapat memengaruhi karakteristik DAS dan hidrologi DAS tersebut adalah perubahan tata guna lahan. Pertumbuhan wilayah hulu, tengah, dan hilir DAS Ciliwung di berbagai sektor baik dari Bogor, Depok, hingga Jakarta sangat memengaruhi kondisi tata guna lahan DAS Ciliwung. Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia sekaligus wilayah hilir DAS Ciliwung terpapar pertumbuhan perekonomian yang paling siginifikan. Pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi daya tarik urban dan investor sehingga terjadi peningkatan kebutuhan infrastruktur seperti permukiman dan perkantoran. Peningkatan kebutuhan ini yang melatarbelakangi perubahan fungsi lahan dari lahan kosong menjadi permukiman, atau contoh lainnya hutan menjadi perkantoran. Perubahan tata guna lahan tersebut membuat kemampuan daya resap air limpasan menurun dan meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir atau kenaikan debit limpasan. Pemodelan rainfall run off menggunakan MIKE SHE akan merepresentasikan pengaruh tutupan lahan terhadap limpasan di DAS Ciliwung wilayah hilir pada tahun 2002 yang hasilnya dikalibrasi dan divalidasi dengan debit di Stasiun Pengamatan Pintu Air Manggarai. Luas tutupan lahan, koefisien aliran, koefisien Manning, dan indeks infiltrasi menjadi tiga parameter utama dalam pemodelan rainfall run off. Setelah dimodelkan, ketiga parameter menunjukkan sifat dependent terhadap variabel lain. Perubahan persentase nomenklatur tata guna lahan menjadi penyebab utama perubahan debit limpasan terhadap has an essential function for Indonesia, apart from being the capital city of the country, Jakarta is also the center of the nation’s economy. However, the problem of flooding that occurs every year causes enormous material and immaterial losses. One of the metropolitan areas that is often hit by floods is Bendungan Hilir Village. This village is the meeting point between the Ciliwung River and the Krukut River. One of the causes of flooding is when the water level in both rivers is high, the water from the Krukut River cannot flow, so it overflows into the surrounding area. For this reason, this study will analyze the level of flood hazard and the effect of normalization of the Krukut River. The analysis was performed using the HEC-RAS, combining 1D and 2D modeling. In the upstream part, the Krukut watershed flood hydrograph is applied for a return period of 25 years with a peak discharge of 169 m3/s, and the normal depth will be used as the downstream boundary. The modeling is carried out in two conditions, they are the existing channel and the channel after normalization. Based on the model results it is found that normalization could reduce the flood hazard of Krukut river around 75%.Urban flooding is one of the major issues in Dehradun city. Lack of preparedness and lack of flood hazard zonation at city level resulted in increasing number of life losses every year. This research aims to evaluate urban flood hazard index UFHI and generate flood hazard zonation map, which can be used for prioritizing flood mitigation strategies and efficient allocation of resources in Dehradun city. UFHI is evaluated by linear combination of weighted overlay analysis of indicators using multiple criteria decision analysis. Here Satty's AHP matrix is used for determining the weightage of each indicator. These indicators are integrated in geographic information systems as layers, resulting in a composite index map. Remote sensing data from Landsat 8 OLI, 2015; DEM 2013 of CARTOSAT-I data, and Survey of India toposheets, are used for creating base layer of the city. Six indicators which include, elevation, slope, drainage density, land use/land cover LULC runoff, flood water depth, and distance from river stream, are used for evaluation. As a result of analysis, urban flood hazard zones are identified and classified into-very high risk with 10 wards high risk with 20 wards medium risk with 22 wards and low risk with 8 wards out of the total 60 wards smallest administrative unit in city. The study indicates that two parameters namely LULC runoff and proximity to river stream have a direct co-relation to high flood hazard zones in Dehradun city. As a further scope of research, a greater number of indicators and micro-level studies can be taken up for more accurate Parlindungan TambunanThe study of disaster flood area was conducted in DKI Jakarta Province, Indonesia. The aim of this research is to study the spatial distribution of potential and actual of flood area The flood was studied from the geographic point of view using spatial approach, while the study of the location, the distribution, the depth and the duration of flooding was conducted using geomorphologic approach and emphasize on the detailed landform unit as analysis unit. In this study the landforms in DKI Jakarta have been a diversity, as well as spatial and temporal pattern of the actual and potential flood area. Landform at DKI Jakarta has been largely used as built up area for settlement and it facilities, thus affecting the distribution pattern of flooding area. The collection of the physical condition of landform in DKI Jakarta data prone were conducted through interpretation of the topographic map / RBI map and geological map. The flood data were obtained by survey and secondary data from Kimpraswil Public Work of DKI Jakarta Province for 3 years 1996, 2002, and 2007. Data of rainfall were obtained from BMKG and land use data were obtained from BPN DKI Jakarta. The analysis of the causal factors and distribution of flooding was made spatially and temporally using geographic information system. This study used survey method with a pragmatic approach. In this study landform as result from the analytical survey was settlement land use as result the synthetic survey. The primary data consist of landform, and the flood characteristic obtained by survey. The samples were using purposive sampling. Landform map was composed by relief, structure and material stone, and process data Landform map was overlay with flood map the flood prone area in DKI Jakarta Province in scale 150,000 to show. Descriptive analysis was used the spatial distribute of the flood prone area. The result of the study show that actual of flood prone area in the north, west and east of Jakarta lowland both in beach ridge, coastal alluvial plain, and alluvial plain; while the flood potential area on the slope is found flat and steep at alluvial fan, alluvial plain, beach ridge, and coastal alluvial plain in DKI Jakarta. Based on the result can be concluded that actual flood prone is not distributed on potential flood proneCiliwung is the biggest river in Jakarta. It is 119 km long with a catchment area of 476 km². It flows from Bogor Regency and crosses Bogor City, Depok City, and Jakarta before finally flowing into Java Sea through Jakarta Bay. The water quality in Ciliwung River has degraded. Many factors affect water quality. Understanding the relationship between land use and surface water quality is necessary for effective water management. It has been widely accepted that there is a close relationship between the land use type and water quality. This study aims to analyze the influence of various land use types on the water quality within the Ciliwung Watershed based on the water quality monitoring data and remote sensing data in 2010 and 2014. Water quality parameters exhibited significant variations between the urban-dominated and forest-dominated sites. The proportion of urban land was strongly positively associated with total nitrogen and ammonia nitrogen concentrations. The result can provide scientific reference for the local land use optimization and water pollution control and guidance for the formulation of policies to coordinate the exploitation and protection of the water Penyebab Banjir di DKIE EldiEldi, E. 2020. Analisis Penyebab Banjir di DKI. Jurnal Inovasi Penelitian, 16, 1057-1064. Bahaya 1692 ULIL ALBABN S HaryaniA ZubaidahD DirgahayuH F YuliantoJ PasaribuHaryani, N. S., Zubaidah, A., Dirgahayu, D., Yulianto, H. F., & Pasaribu, J. 2012. Model Bahaya 1692 ULIL ALBAB Jurnal Ilmiah Multidisiplin April 2023 ……………………………………………………………………………………………………………………………………..Jakarta Selatan oleh Unit Pengelola, Penyelidikan, Pengukuran dan Pengujian UP4 Dinas Sumber Daya Air DKI JakartaT B Pemetaan Genangan Banjir Di JalanSimatupangPemetaan Genangan Banjir di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan oleh Unit Pengelola, Penyelidikan, Pengukuran dan Pengujian UP4 Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 32, 288-295. Spasial Tingkat Kerawanan Banjir diH RakuasaD A SihasaleM C A P W MehdilaRakuasa, H., Sihasale, Mehdila, P. W. 2022. Analisis Spasial Tingkat Kerawanan Banjir di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing JGRS, 32, 60-69. BanjirJakarta hampir terjadi di beberapa daerah aliran sungai (DAS) antara lain Ciliwung, Cisadane, dan Pesanggrahan. Dengan demikian, pola banjir di DKI Jakarta berkaitan erat dengan faktor fisiknya. Di Jakarta sendiri, yang dialiri sekitar 13 sungai besar, beberapa sungai berhulu di Kabupaten Bogor atau sekitar puncak. Jakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak sungai. Namun, tidak semua sungai di Jakarta memiliki aliran yang deras. Derasnya aliran sungai sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem sungai dan mencegah banjir di musim hujan. Lalu, sungai apa saja di Jakarta yang alirannya deras? Sungai Ciliwung Sungai Ciliwung adalah sungai yang paling terkenal di Jakarta dan memiliki aliran yang deras. Sungai ini memiliki panjang sekitar 119 km dan mengalir dari Bogor hingga ke Jakarta. Aliran deras sungai Ciliwung terkadang menjadi penyebab banjir di Jakarta, terutama di musim hujan. Namun, sungai ini juga memiliki peran penting sebagai sumber air dan tempat hidup bagi banyak spesies ikan dan hewan lainnya. Sungai Pesanggrahan Sungai Pesanggrahan adalah sungai yang mengalir di wilayah Jakarta Selatan. Sungai ini memiliki aliran yang cukup deras dan sering digunakan sebagai tempat wisata air. Selain itu, sungai Pesanggrahan juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Jakarta Selatan. Sungai Sunter Sungai Sunter adalah sungai yang mengalir di wilayah Jakarta Utara. Sungai ini memiliki aliran yang deras dan juga sering digunakan sebagai tempat wisata air. Namun, seperti sungai Ciliwung, sungai Sunter juga sering menjadi penyebab banjir di musim hujan. Sungai Krukut Sungai Krukut adalah sungai yang mengalir di wilayah Jakarta Barat. Sungai ini memiliki aliran yang deras dan menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar. Selain itu, sungai Krukut juga menjadi tempat hidup bagi banyak spesies ikan dan hewan air lainnya. Kesimpulan Terdapat beberapa sungai di Jakarta yang memiliki aliran yang deras, seperti sungai Ciliwung, sungai Pesanggrahan, sungai Sunter, dan sungai Krukut. Meskipun derasnya aliran sungai sering menjadi penyebab banjir di Jakarta, namun sungai-sungai ini juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat sekitar. Pos terkaitBahasa Daerah Sunda Sampai Berjumpa LagiBeberapa Pengertian dan Fungsi Array yang Benar Terdapat PadaPeristiwa Tertariknya Partikel Koloid oleh Medan Listrik DisebutPada Tahun 1770 Inggris Mengakui Haknya atas Benua Australia MelaluiBerikut Bukan Faktor Pendorong Pembangunan Ekonomi AdalahMengapa Kita Harus Bernegosiasi dengan Santun?
Jakarta- Sejumlah wilayah di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) tergenang banjir pagi ini. Banjir akibat dari Sungai Ciliwung yang meluap. Banjir akibat dari Sungai Ciliwung yang
Jakarta Penyebab banjir di Jakarta sudah menjadi rahasia umum di masyarakat. Banjir di Jakarta menjadi fenomena tahunan yang terus berulang tanpa pernah tuntas untuk menyelesaikan penyebab banjir di Jakarta. Penyebab banjir di Jakarta mengakibatkan dampak besar bagi masyarakat, terutama menghambat aktivitas. Tak hanya menghambat aktivitas, banjir juga tentunya berimbas pada sektor perekonomian masyarakat Ibu Kota. Terlebih lagi, banyak moda transportasi umum yang terkendala untuk beroperasi. Mengetahui penyebab banjir di Jakarta sangat penting, supaya dapat membantu mencegahnya. Dengan adanya 13 aliran air sungai yang melintasi Kota Jakarta menjadikan kota itu memiliki dataran banjir yang banyak tersebar di wilayah itu. Oleh sebab itu, potensi terjadinya banjir setiap tahun memang sangat tinggi. Berikut ini ulas mengenai penyebab banjir di Jakarta dan penanggulangannya yang telah dirangkum adri berbagai sumber, Kamis 8/9/2022.Memasuki musim penghujan banjir menerjang sejumlah daerah di berbagai wilayah Indonesia. Namun entah kenapa banjir Jakarta yang selalu menyita perhatian publik. Bahkan tak jarang malah jadi senjata pencitraan dan perdebatan politik. Simak Kopi kendaraan melintas saat hujan deras megguyur kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis 21/10/2021. Memasuki musim hujan, warga Jakarta diharapkan mewaspadai terjadinya banjir dan dampak kemacetan yang akan makin parah karena genangan air di badan jalan. Fanani1. Curah Hujan yang Tinggi Penyebab banjir di Jakarta yang pertama adalah curah hujan yang tinggi. Ibukota Jakarta telah dilanda hujan tinggi sejak tahun 2013 dan terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Peneliti Sains Atmosfer dengan Bidang Kepakaran Klimatologi dan Perubahan Iklim di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Erma Yulihastin mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 lalu, telah dibuktikan secara statistik memiliki keterkaitan dengan hujan ekstrem yang selama ini memicu banjir-banjir besar di DKI Jakarta, seperti banjir Jakarta tahun 2002, 2004, 2007, 2008, 2013, dan 2014. 2. Minimnya Kawasan Resapan Air Penyebab banjir di Jakarta yang berikutnya yaitu minimnya kawasan resapan air. Kurangnya Ruang Tebuka Hijau atau RTH membuat kawasan resapan air berkurang sehingga menyebabkan banjir. Tak hanya itu, pembangunan gedung dan hotel-hotel di wilayah Jakarta menyebabkan penggunaan air tanah secara berlebihan. Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan Jakarta mengalami penurunan muka tanah sebanyak 5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar. 3. Membuang Sampah Sembarangan Penyebab banjir di Jakarta yang berikutnya adalah kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan. Penyebab banjir ini perlu adanya kesadaran warga Indonesia bukan hanya di Jakarta tetapi semuanya. Apabila kebiasaan ini tidak dirubah, maka banjir akan banjir akan terus menyambangi Jakarta dan sekitarnya. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut ada sekitar ton sampah yang dibuang di Sungai Ciliwung setiap harinya. Dari ton ini, hanya 75 persen sampah yang bisa diangkut. Bahkan, 180 ton sisanya mengendap dan mencemari Banjir di JakartaPekerja dari Dinas Sumber Daya Air SDA Provinsi DKI Jakarta menggunakan kendaraan alat berat saat menyelesaikan proyek normalisasi Kali Ciliwung di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin 22/8/2022. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA memastikan program normalisasi Kali Ciliwung terus berjalan dengan prioritas di lokasi aliran utama sungai dan tujuh kelurahan yang merupakan titik rawan banjir. S. Nugroho4. Penurunan Permukaan Tanah Penyebab banjir di Jakarta yang berikutnya adalah penurunan permukaan tanah. Menurut Takagi et al. 2015, penurinan permukaan tanah di Jakarta dapat mencapai rata-rata 12 cm/tahun, dan terjadi dengan lebih ekstrem di bagian pesisir utara Jakarta dengan laju penurunan hingga 25cm/tahun. Hal ini terjadi karena bebab bangunan di permukaan dan ekstraksi air tanah yang berlebih. Bahkan saat ini masih ada 35 persen, masyarakat Jakarta menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, tinggi muka air tanah di Jakarta semakin dangkal dan kapasitas simpan air menjadi lebih rendah. 5. Kendala Normalisasi Kali Ciliwung Selain curah hujan yang tinggi, salah satu penyebab banjir Jakarta yang karena normalisasi kali ciliwung yang belum tuntas. Dari total panjang kali 33 kilometer baru sekitar 16 kilometer yang dilakukan normalisasi. Rupanya kendala dari proses normalisasi ini diakibatkan oleh faktor sempitnya lahan. Pasalnya banyak rumah warga yang berada tepat di palung sungai. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta yang masih terus Banjir di JakartaWarga menikmati suasana di Tebet Eco Park, Tebet, Jakarta Selatan, Senin 15/8/2022. Pemprov DKI Jakarta membuka kembali Tebet Eco Park setelah ditutup sementara sejak Juni 2022 untuk perbaikan dan perawatan fasilitas taman. ZakhariaMengutip dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, berikut ini terdapat beberapa penanggulangan pemerintah Jakarta terhadap banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya, yaitu 1. Pengerukan lumpur Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai program yang tidak berorientasi pada betonisasi, seperti program Gerebek Lumpur dengan mengintensifkan pengerukan pada selokan, kali, situ, waduk, lalu membuat olakan-olakan, memperbaiki saluran air, mengintensifkan instalasi sumur resapan atau drainase vertikal, mengimplementasikan Blue and Green yaitu taman yang menjadi kawasan tampungan air sementara saat intensitas hujan tinggi, penyediaan alat pengukur curah hujan, dan perbaikan pompa. 2. Penyediaan pompa stasioner Pemprov DKI Jakarta menyiagakan pompa sepanjang tahun di 178 lokasi rumah pompa. Terdapat 457 pompa stasioner di dekat sungai, waduk, maupun pintu air. Lalu, terdapat 282 unit pompa mobile atau portabel yang tersebar di lima Kota Administrasi. Pemprov DKI Jakarta juga mendatangkan tambahan pompa mobile sebanyak 40 unit. 3. Penambahan ruang terbuka hijau Pemprov DKI Jakarta juga menambahkan ruang terbuka hijau yang turut menjadi kawasan serapan air hujan, yang mana tahun ini ditargetkan ada 12 taman baru untuk melengkapi 57 Taman Maju Bersama TMB yang sudah ada. Selain itu, ada pula Taman Grande, yakni merevitalisasi taman-taman yang sudah ada sehingga naik kelas, contohnya Taman Tebet yang saat ini sedang proses dikerjakan. Lalu, salah satu RTH lainnya adalah Hutan Mangrove di Jakarta Utara. 4. Membuat drainase vertikal Sebagai langkah antisipasi kurangnya daerah resapan air hujan dan penurunan muka tanah land subsidence, Pemprov DKI Jakarta secara masif membuat drainase vertikal untuk membantu penyerapan air ke tanah dan menampung cadangan air bersih. Sebagai informasi, drainase vertikal yang telah dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta di tahun 2021 hingga bulan September sebanyak titik, tersebar di 5 kota administrasi. Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah OPD lainnya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, masyarakat umum, dan komunitas turut membangun drainase vertikal, sehingga total sudah terbangun titik drainase vertikal di Jakarta.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Panjangmaksimal aliran sungai di DAS Ciliwung Hulu kurang lebih 22 km. Kemiringan DAS rata-rata berkisar 0,25 m/m, sedangkan kemiringan aliran maksimal di DAS Ciliwung Hulu adalah 0.05 m/m. akan sering tersebut akan berpengaruh terhadap besarnya mengakibatkan banjir di daerah DKI Jakarta dan debit sungai yang nantinya akan berkontribusi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menurut Asdak 1995, Daerah Aliran Sungai DAS merupakan daerah yang dibatasi oleh punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil menuju aliran sungai utama. Berdasarkan PP No. 37 tentang pengelolaan DAS, Daerah Aliran Sungai juga meliputi wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai utama dan sungai-sungai kecil yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air hujan menuju danau atau DAS memiliki karakteristik topografi, hidrologi, dan iklim yang beraneka ragam. Berbagai karakteristik tanah dan aktivitasnya juga berkaitan dengan erosi pada DAS. Oleh karena itu salah satu elemen yang berperan penting dalam pengelolaan DAS adalah kelakuan tanah dan dinamika airnya. Karena karakteristiknya yang beragam, perlu dilakukan pengelolaan DAS yang tepat sehingga berbagai kerusakan seperti erosi di daerah aliran sungai dapat dihindarkan. Ciliwung merupakan sungai yang terletak mengalir di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Bekasi, dan sekitarnya. Ciliwung tercatat memiliki panjang aliran utamanya mencapai 120 kilometer, sementara daerah tangkapan airnya aliran sungai seluas 387 km persegi. Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung memiliki nilai sangat strategis karena melintasi dua provinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta, namun karena pesatnya kegiatan pembangunan di kedua provinsi tersebut, menyebabkan perubahan dan pengelolaan penggunaan lahan yang tidak tepat. DAS Ciliwung kini menjadi sorotan banyak pihak dan sering dikaitkan dengan terjadinya banjir di Jakarta, bahkan tingkat kerugian dari banjir tersebut cenderung meningkat setiap tahunnya. Banjir terjadi karena perubahan dan pengelolaan penggunaan lahan yang tidak tepat ditambah dengan curah hujan tinggi yang tidak mampu diserap oleh tanah karena sistem drainase yang buruk sehingga tidak mampu menampung kelebihan limpasan air. Cakupan ilmu tanah yang luas, bahkan berkaitan dengan erosi dan konsekuensi sedimentasinya maupun dengan dinamika air, membuatnya berperan penting dalam menunjang pengelolaan DAS, sehingga mungkin dapat dikatakan bahwa ilmu tanah harus menjadi salah satu pemeran utama dalam mengelola DAS khususnya DAS Ciliwung yang sedang kami bahas kali ini pembangunan di Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung membuat lahan pertanian di sekitar aliran sungai semakin berkurang. Hal ini diakibatkan oleh pembangunan lahan-lahan pertanian menjadi pemukiman warga. Tentu saja pembangunan tersebut akan berakibat pada berkurangnya resapan air. Apabila daerah resapan berkurang, maka bencana banjir akan mengancam daerah sekitar Sungai Ciliwung. Selain itu, alih fungsi lahan pertanian juga akan menurunkan luas lahan garapan juga menyebabkan gangguan keseimbangan hidrologi DAS yang ditandai dengan perbedaan debit air sungai yang sangat tinggi antara musim penghujan dan musim debit air sungai pada musim penghujan dan penurunan debit air sungai pada musim kemarau berpengaruh terhadap ketersediaan air irigasi yang selanjutnya berpengaruh terhadap luas lahan dan produktivitas usahatani yang menggunakan sistem irigasi. Peranan DAS sebagai sumber air dapat dilihat dari dua sudut pandangan, yaitu menyediakan air dengan panen air water harvesting dan dengan menjamin penghasilan air water yield. Jumlah air yang dapat dipanen tergantung pada jumlah aliran permukaan runoff yang dapat ditampung. Jumlah air yang dapat dihasilkan tergantung pada debit air tanah. Untuk meningkatkan peranan air infiltrasi dan perkolasi harus dicegah, sedang untuk meningkatkan penghasilan air kedua proses ini justru harus dilancarkan. Penghasilan air menjadi asa pengembangan sumber air di kawasan beriklim basah, karena panenan air membawa risiko besar peningkatan erosi dan memerlukan cekungan tambat yang terlalu luas sehingga tidak praktis dan memboroskan sumber air dengan pemanenan air dikhususkan untuk kawasan beriklim setengah kering atau kering. Di sini risiko erosi kecil atau terbatas dan juga karena jumlah air terbatas maka kalau diresapkan ke dalam tanah akan terbuang percuma karena tidak akan dapat mencapai tempat simpanan air tanah yang biasanya terletak dalam sekali. Sumber Persoalan DAS Ciliwung bukan hanya berfokus pada pengendalian air melainkan harus ada penopang agar curah air di sungai tersebut tidak meluap. Setidaknya, penanaman pohon di kawasan sungai tersebut diperbanyak untuk memperkuat daya serap aliran air. Selain itu pemerintah setempat tengah merencanakan pembangunan sumur resapan dan sumur injeksi untuk mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya

Selamapenyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah dinormalisasi baru 16 km," kata Basuki kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seperti dikutip Detikcom, di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1). Daerah aliran sungai yang sudah dinormalisasi tidak tergenang banjir. Sementara itu, daerah yang belum dinormalisasi tergenang.

Petakontur dan alur sungai tinjauan lokasi genangan Percabangan alur sungai di luar daerah DAS Ciliwung pada ketinggian + 350 meter sedangkan elevasi muka yang menerima debit banjir dari simulasi keruntuhan air banjir yang terjadi lebih besar dari elevasi punggung Bendungan Ciawi diantaranya: Sungai Cisadane, bukit ( ± 355 meter).
AA A. JAKARTA - Sejumlah rumah di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan , terendam banjir . Banjir diakibatkan luapan dari Sungai Ciliwung . "Betul (ada banjir), setiap kali ada kondisi Katulampa dan Depok tinggi, daerah yang mendapat luapan Kali Ciliwung di antaranya Pejaten Timur, Pangadegan, Rawajati, Kebon Baru Gang Perintis JS," terang
.
  • by3ag71i7o.pages.dev/932
  • by3ag71i7o.pages.dev/484
  • by3ag71i7o.pages.dev/967
  • by3ag71i7o.pages.dev/432
  • by3ag71i7o.pages.dev/633
  • by3ag71i7o.pages.dev/516
  • by3ag71i7o.pages.dev/663
  • by3ag71i7o.pages.dev/776
  • by3ag71i7o.pages.dev/896
  • by3ag71i7o.pages.dev/991
  • by3ag71i7o.pages.dev/746
  • by3ag71i7o.pages.dev/3
  • by3ag71i7o.pages.dev/951
  • by3ag71i7o.pages.dev/125
  • by3ag71i7o.pages.dev/20
  • banjir terjadi di daerah jakarta yang dialiri sungai ciliwung